Sabtu, 11 Februari 2012

Gerakan Komunis yang Berwarna

Menelusuri gerakan komunis hari ini tentu saja berbeda dengan era jaman Dulu,apalagi jaman pergolakan,kenapa? Karena misinya yang berbeda serta latar belakang pergerakanya.kenapa komunis harus tetap diperbincangkan padahal hari ini adalah Era Demokrasi dan keterbukaan dimana Rakyat yang menentukan masa depan sebuah bangsa, serta masa dimana Hukum sebagai panglima, dimana ketika sebuah gerakan tidak melakukan pelanggaran hukum tentu saja sah. catatan penting dari Era tersebut,sampai hari ini Pancasila adalah Ideologi Bangsa dimana didalam wadah NKRI tidak dibenarkan ada ideologi lain,apalagi komunis yang dalam perjalanan sejarah bangsa melakukan penghinatan terhadap Bangsa dan NKRI, sehingga negara sampai detik ini melarang ideologi tersebut Hidup. Proses transisi yang sedang dimasuki bangsa ini menyuburkan berbagai Ideologi yang lama punah karena kekeliruan dalam perjalana sejarah terhadap bangsa ini,ini tentu saja bukan perkara sepele apalagi penghianatan tersebut melahirkan luka yang sangat dalam, dan dimana Rakyat Indonesia terluka dan perpecahan.

Seorang komentator yang aktiv di ruang dialog Metro TV secara terus terang mengakui berasal dari kelompok tersebut,terlepas dari pembelaan dirinya bahwa ada sejarah yang keliru dimana orang tua dan pamanya adalah korban Fitnah.mungkin ini mengagetkan Media elektronik tersebut karena pengakuan itu di siarkan secara langsung,bahkan komentator tersebut secara gamblang mengatakan bahwa acara Metro TV tersebut sangat bermanfaat khsusnya bagi masyarakat yang melek terhadap dinamika politik, dan mereka sudah lama memanfaatkan aacar tersebut sebagai corong gagasanya, kejadian tersebut menegaskan bahwa gerakan komunis yang selama ini tidak terdengar bukan berarti sudah mati apalagi punah,mereka tetap hidup,berkarya bahkan telah memasuki parlemen dsb tentu saja tanpa keterus terangan.

Gerakan komunis hari ini,baik secara terus terang maupun sembunyi-sembunyia didasarkan pada dua faktor,internal dan eksternal,internal jelas,bahwa reformasi yang membukan kran seluas2nya dalam dunia politik merupakan peluang besar untuk tumbuh dan berkembangnya ideologi tersebut dalam kerangkan penumpang gelap Reformasi,apalagi hingga saat ini dinamika politik kebangsaan kita sangat lengah akibat gejolak politik yang terus terjadi dan kita tonton,Demokratisasi saat ini membuat siapapun,ideologi apapun mempunyai kesempatan yang sama,termasuk komunis.dari dinamika tersebut maka munculah gerakan2 dengan lembaga advokasi atas nama pelanggar HAM masa lalu,lembaga Rekonsiliasi peserta konflik Horizontal masa lalu seperti dengan NU,masuk ke lembaga2 politik serta berperan dalam amandemen UU,termasuk memasuki wacana2 media seperti yang tertulis di atas,dalam tataran intelektual mereka juga melakukan pelurusan sejarah versinya,membuat buku dsb,sehingga generasi muda masuk pada wilayah abu-abu.

Dari sisi eksternal,bahwa tataran global saat ini sudah berubah dari peta tahun 66,kebangkitan Cina dari sisi ekonomi politik menjadi pendorong semangat tersendiri,belum lagi kebangkitan negara2 di Amerika latin seperti venezuela,brasil,Kuba,argentina,demikian pula di Afrika dan Timur tengah, bisa di maknai bahwa Cina dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini tentu saja akan mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk operasi membangkitkan kembali semangat Komunis di berbagaiu penujuru dunia termasuk di Indonesia.

Kembali ke persoalan dasar,bahwa gerakan penganut paham Komunis hari ini yang bisa memasuki semua lini menumpang pada situasi transisi yang sedang di hadapi bangsa ini. Yang membedakan dengan masa lalu adalah semangat yang mendorongnya,kalau dulu di dorong oleh ideologi dan kekecewaan pada pemerintah,kalau sekarang lebih di dorong oleh rasa dendam akibat pembumi hangusan masa lalu,dalam arti mereka tetap lahir dari darah yang terputus.bayangkan bagaimana rasa dendam akan menjadi pendorong yang sangat luar biasa untuk membalasnya dalam kondisi politik saat ini,apalagi yang merasa jadi korban Fitnah lebih mayoritas dari pada kekalahan politk yang menimpanya.

Berangkat dari hal tersebut maka sudah sewajarnya kalau setiap berbagai kekerasan yang terjadi saat ini dimaknai sebagai sebuah upaya desain politik dari pada dianggap wajar2 saja,kenapa demikain karena berbagai unsur kekerasan yang terjadi terkesan di lakukan oleh sebuah komunitas yang jauh dari nilai2 agama dan kaarakter pancasila yang bertuhan.kekerasan,kemiskinan,rapuhnya jatidiri,rasa putus asa adalah sebagian titik lemah yang akan menjadi lahan subur gerakan mereka untuk bangkit.

Banyaaknya beban yang sedang di hadapi oleh bangsa ini,dalam sejaraahnya mereka selalu memanfatakan untuk tujuan pendirian ideologinya,sejarah penghianatan yang dilakukan oleh kelompok pendendam akan lebih dasyat dari pada yang didasarkan pada perjuangan ideologi pendirian negara.maka gerakan yang didasari oleh dendam bukan saja akan menghalalkan segala cara yang sudah jd wataknya tapi dayat rusak sebagai ekspresi utamanya,daya Rusak yang bukan hanya akan merugikan Rakyat dalam kemelut tapi Negara di dorong untuk Rapuh,dimana tanpa sadar membuka Gerbang Pintu masuk kepentingan komunis dunia untuk masuk lebih leluasa.

Semoga Bangsa ini yang sedang sibuk dalam serangan2 tak terlihat yang mengadu domba antar elmen bangsa,antar komponen bangsa,antar kelompok segera menyadari jurang curam yang tampak didepan mata,tidak hanyut dalam konflik yang menghancurkan semua komponen dimana ujungnya membuat negara Rapuh Dan hancur,berbalik kebelakang,dan tentu saja sulit untuk kembali bangkit kalau sudah Runtuh.

Sebagai catatan Hingga hari ini kesetiaan mereka terhadap NKRI atau Ideologi Pancasila jelas Nol walaupun mereka khatam dalam pembinaan,hingga hari ini mereka tetap setia pada Ideologinya,tentu saja dengan dasar atheisme,walaupun di KTP nya Agama tertentu yang menaklukanya, pengakuan jujur di Metro TV adalah kepolosan yang mengandung pesan mendalam, ingat Buah semangka Luarnya ijo,dalam Merah,bisakah Mereka berkedok Teroris?


0 komentar:

Posting Komentar