Rabu, 22 Februari 2012

Ketika Media memilih pemenang berita : Teroris atau Korupsi



Di gerbang 2012 ini, Media massa nasional baik cetak,radiao maupun TV berhasil secara telak memenangkan pemberitaan kasus korupsi sebagai isu utama dan menggeser isu terorisme,mengapa kedua isu ini yang diangkat? apa dampak dan untungnya untuk Rakyat?, lalu benarkah Terorisme sudah masuk kotak, pelajaran apa yang di dapat dari perjalana bangsa belakanga ini dari kejadian tersebut.
Masih segar sekali dalam ingatan kita bagaiana tiba2 Indonesia menjadi sebuah jalur gaza,dalam arti bom meledak dimana-mana,semua tokoh agama sibuk menjelaskan bahwa Teror Bom itu tidak ada hubungnya dengan agama, lalu munculah sebuah kesepakatan bahwa Teroris adalah musuh bersama,musuh negara,perang dimulai melalui berbagai saluran dan sarana,sebuah konspirasi pun  lahir dan dengan mudah bisa di terjemahkan..sehingga perang itu selesai tanpa menyentuh garis finis dan kata akhir.bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia..berakhir berbarengan dengan tewasnya osama Bin Laden.
Terlepas dari ada atau tidaknya keterkaitan antara berakhirnya isu Terorisme dan tewasnya Osama,faktanya memang perang terhadap Teroris berakhir, termasuk pemberitaan di media2 nasional yang menggurui bagaimana perang melawan teroris dan berkampanye apa itu islam damai.
Apakah benar bahwa perang melawan teroris sudah berakhir? Ataukah hanya berakhir di permukaan saja artinya di dunia berita? Bagaimana bisa berakhir begitu saja bukankah kaderisasi yang dilakukan oleh para tersangka Teror berjalan terus,dan menurut film2 yang yang mengisnpirasi para pelaku terror ternyata setiap korban berjatuhan akan selalu melahirkan dendam berkepanjangan,tentu saja harapanya semoga tidak dan memang sesuai rencana bahwa perang melawan Teroris telah berakhir..dalam arti tutup Buku.  
Kini kita kembali di bangunka atau di sadarkan oleh madia yang sama bagaimana perang melawan korupsi, berita korupsi yang di sajikan belakangan ini mampu membuat masyarakat geram dan marah sama seperti ketika perang melawan Teroris, Bedanya ketika melawan Teroris korbanya jelas dan kepentinganya juga demikian,tapi melawan korupsi kepentinganya sangat jauh berbeda mungkin karenamedia2 tersebut sudah terkontaminasi kepentingan politik bukankah para pemilik media sekarang mulai berpolitik?   

0 komentar:

Posting Komentar