Sabtu, 11 Februari 2012

Mendagri Yang Lumpuh

Tidak terlalu berlebihan,bahkan terasa pahit untuk di ungkapkan bahwa pada kenyataanya keberadaan Kementrian Dalam Negri (Kemendagri) saat ini begitu hampa, kabur dan tidak jelas kiprahnya dalam konteks memetakan ruang konflik Di berbagai daerah yang berujung konflik horizontal yang datang silih berganti berbau Desintegrasi di berbagai daerah saat ini apapun pemicunya.

Selain berbagai konflik Horizontal dan keamanan serius yang kemarin meletus di papua sehingga berpotensi melahirkan desintegrasi bangsa karena tidak tertutup kemungkinan akan menjalar keberbagai didaerah lain di Indonesia,tentu saja kejadian kemarin bukan tiba-tiba,dan bisa di pastikan melalui persiapan yang sangat lama,yang tentu saja tidak berdiri sendiri, dalam arti ada kekuatan baik internal maupun eksternal yang berkiprah karena di untungkan oleh kejadian tersebut.

Yang perlu di garis bawasi dengan tinta merah adalah begitu mudahnya konflik Horizontal meletus membakar rakyat dan merugikan dasar2 kebersamaan rakyat serta munculnya aksi berbau Desintegrasi bangsa karena didasari rapuhnya semangat kebangsaan dan solidaritas masyarakat sipil,serta lunturnya nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

Akar persoalan semakin meningkatnya semangat desintegrasi bangsa bisa jadi banyak faktor, yang tentu saja sudah bisa di pahami oleh seluruh pengambil kebijakan komponen strategis bangsa ini,namun demikian persoalan yang paling menonjol adalah persoalan psikologi bukan sekedar persoalan politik semata,sehingga peran terbesar yang perlu di kedepankan dalam konteks ini adalah kementrian dalam negri yang secara filosopis penjaga ‘Tata hati Rakyat dalam NKRI”.

Sejarah mendagri yang sangat perkasa di masa lalu (cat: Era sebelum Reformasi) perlu dijadikan pelajaran penting, Mendagri saat itu bukan saja menjadi jembatan Bangsa tapi juga menjadi Pagar ,walaupun wewenangnya bisa diperdebatkan,tapi semangat NKRI tetap terpatri dan tidak terayu dan hanyut dalam pusaran konfik kekuasaan raja-raja kecil dalam roh kepartaian, sehingga mendagri bisa menjadi ibu semua anak bangsa, ini peran yang sebetulnya tidak akan terkikis oleh perubahan jaman apapun asal mempunyai kemampuan dan kemauan.

Berangkat darim hal tersebut,maka Sulit untuk dibantah bahwa Mendagri di bawah Gamawan Fauzi tidak bisa berbuat banyak atas berbagai dinamika dan ancaman Desintegrasi yang sekarang menjalar di berbagai daerah,dari mulai perda Syariat yang terus bermunculan, konflik kepala daerah, Terorisme yang tidak terdeteksi oleh aparatur Desa dan turunanya, ancaman seorang kepala desa di Sintang kalimantan yang akan mengibarkan bendera Malasya,banyaknya pejabat bupati dan gubernur yang terlibat korupsi (walaupun dari kader dan partai karena otda tetap dalam garis Mendagri) dan gamabaran lain yang semakin meruntuhkan Wibawa Mendagri di Era Indonesia menuju Negara maju.

Bisa di pastikan bahwa tantangan Indonesia kedepan tentu jauh lebih kompleks dan lebih berat,berbagai persoalan kebangsaan akan muncul silih berganti khusunya di berbagai daerah yang sedang bangkit semangat untuk mewujudkan harapanya,wacana dan isu desintegrasi yang muncul akan memicu daerah lain melakukan hal yang sama,khsusnya daerah2 yang kaya dengan sumberdaya alamnya, ikatan kebangsaan akan menghadapi ujian yang maha berat,dalam situasi seperti itu maka tentu saja semua komponen para pemegang kebijakan strategis harus kuat apalagi ancaman desintegrasi tidak berdiri sendiri,dan tentu saja Mendagri sebagai lembaga yang seharusnya paling bertangung jawab menjaga ke utuhan NKRI harus lebih proaktif meminimalisir dinamika tersebut,karena kalau mendagri gagal melakukan minimalisir maka yang akan lahir adalah pendekatan-pendekatan yang akan banyak memakan korban dan tidak melahirkan hasil makimal,alias pendekatan refresif,kalau itu yang terjadi maka bukan hanya akan melahirkan konfik berkepanjangan antara pusat dan daerah,antara rakyat dan negara tapi akan mengundang dunia luar untuk intervensi,kalau sudah demikian maka nasib tidak lagi ditentukan oleh diri sendiri, sejarah banyak mempertontonkan bagaimana kalau asing sudah ikut campur dalam negara lain,tentu saja akan membawa kepentingnya cukuplah Mesir,tunisia dan Libya sebagai contoh nyata.

0 komentar:

Posting Komentar